Pengertian Hakikat Membaca
Menurut Tarigan (1995:7) membaca
adalah memahami pesan yang disampikan oleh penulis melalui kat-kata/ bahasa
tulis. Hodgson (1960:43-44) mendefinisikan membaca sebagai suatu proses yang
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampikan oleh penulis melalui media kat-kata atau bahasa tulis. Dari kedua
pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh dan memahami pesan yang
disampikan melalui gambaran tulisan atau kata-kata dalam bahasa tulisannya.
Secara garis besar tujuan membaca yaitu untuk
mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna,
arti (meaning) erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Apabila
dihubungkan dengan membaca intensif yaitu menamukan kalimat utama pada tiap
paragraf sangat cocok. Membaca intensif
adalah proses yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh suatu pemahaman yang
terperici dari teks bacaan yang panjangnya tidak lebih dari 250 patah kata yang
dapat dibaca dalam kecepatan 125 kata per menit, sehingga siswa dapat menambah
kecepatan membaca serta isi dan kejelasan teks bacaan itu sendiri.
Keterampilan membaca mencakup tiga
komponen, yaitu (1) pengenalan terhadap
aksara serta tand-tanda baca (2) korelasi aksara beserta tanda-tanda baca
dengan unsur-unsur linguistik yang formal (3) hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna meaning. Ketiga komponen
tersebut mencakup keseluruhan keterampilan membaca pada hakekatnya merupakan
keterampilan intelektual, ini merupakan kamampuan atau abilitas untuk
menghubungkan tanda-tanda hitam diatas kertas melalui unsur-unsur bahasa yang
formal, yaitu kata-kata sebagai bunyi dengan makna dilambangkan oleh kata-kata
tersebut.
Jenis membaca
berdasarkan sifat dan tujuan dibedahkan menjadi membaca nyaring, membaca dalam
hati.
a. Membaca Nyaring
Suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain
atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan
seseorang pengarang. Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca
memiliki kecapatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena dia
haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para
pendengar. Disamping itu dia juga harus dapat mengelompokkan kata-kata dengan
baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.
b. Membaca Dalam
Hati
Membaca dalam hati, kita hanya
mempergunakan ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca
dalam hati (silent reading) adalah
untuk memperoleh informasi. Keterampilan membaca dalam hati merupakan kunci
bagi semua ilmu pengetahuan. Bila seseorang dapat membentuk konsep-konsep serta
sikap-sikap pribadi, maka hal itu berarti bahwa dia telah memperluas
kesatuan-kesatuan pikirannya serta memperoleh dasar pendapat, keputusannya.
Membaca dalam hati ini sang anak mencapai kecepatan dalam pemahaman
frase-frase, memperkaya kosa katanya, dan memperoleh keuntungan dalam hal
keakraban dengan sastra yang baik.
Dalam garis besar, membaca dalam hati
dapat dibagi menjadi dua, yakni :
1. Membaca
Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca
secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca intensif adalah untuk memahami
isi yang pentig-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien
dapat terlaksana.
2. Membaca
Intensif
Menurut Tarigan membaca intensif menyatakan
bahwa bukanlah hakekat keterampilan-keterampilan yang terlihat yang paling
diutamakan atau yang paling menarik perhatian kita, tetapi hasil-hasilnya; dalam hal ini suatu pengertian, suatu pemahaman
yang mendalam serta terperinci terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas
kertas. (Brooks 1964:172-173) mengidentifikasi membaca intensif sebagai studi
seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam
kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman
setiap hari. Dari kedua pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca intensif
suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam dari pesan yang disampaikan melalui gambaran tulisan
atau berupa teks.
Post a Comment for "Pengertian Hakikat Membaca"