Pembelajaran Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara saksama, teliti, dan mendalam tentang segala
sesuatu yang tertulis pada teks dengan tujuan memahami isi bacaan secara utuh.
Kegiatan membaca intensif dilakukan apabila pembaca mempunyai maksud meneliti,
memahami, atau memberikan kritikan dan kesimpulan terhadap isi teks tersebut.
Membaca intensif adalah membaca
telaah isi yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis
dan membaca ide; dan membaca telaah bahasa yang terdiri dari membaca bahasa
asing dan membaca sastra, menurut Tarigan (dalam Modul Pendidikan Bahasa
Indonesia di SD, 2009:8.9).
Tujuan utama membaca intensif adalah
untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang
logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya;
nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan
tujuan sang pengarang, dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan. Dengan demikain, membaca intensif tidak sekedar membaca tetapi memiliki hubungan
erat dengan tingkatan pemahaman yaitu kecepatan membaca. Kecepatan membaca akan
menurun kalau kedalaman serta keterperincian pemahaman semakin bertambah,
semangkin meningkat , tetapi juga ada faktor-faktor yang lain yang turut campur
tangan dalam hal ini. Salah satu faktor tersebut adalah kejelasan teks bacaan
itu sendiri. Sedangkan faktor lain adalah pengenalan pembaca terhadap isi bahan
bacaan. Sehingga pembaca lebih mudah
menangkap serta memahami isi bacaan yang telah di alami, di kenal, serta di
akrabi. Meskipun demikian, pembaca tetap
mengembangkan kecepatan membaca, dan membaca yang efesien jelas melibatkan
kecepatan membaca yang tinggi dengan tingkat pemahaman yang tinggi.
Membaca intensif dapat di kelompokan
menjadi menjadi 2 yaitu:
1. Membaca
Telaah Isi
Menurut Tarigan (1985:39) Seorang pembaca yang sudah
menemukan bacaan atau hal yang menarik hati pada membaca sekilas, maka rasa
ingin mengetahui serta menelaah isinya secara lebih mendalam, dengan cara
membaca lebih teliti. Menelaah isi suatu bacaan yang menuntut ketelitian,
pemahaman, kekeritisan berfikir serta ketrampilan menangkap ide-ide yang
tersirat dalam bahan bacaan.
2. Membaca
Telaah Bahasa
Membaca telaah isi pada hakekatnya segala sesuatu
—terlebih-lebih sesuatu yang kongkrit — itu terdiri atas bentuk dan isi, atas
jasmani dan rohani, begitu pula dengan bacaan, yang terdiri dari isi (content)
dan bahasa (language). Isi dianggap sebagai yang bersifat rohaniah, sedangkan
bahasa sebagai yang bersifat jasmaniah. Kedus-duanya merupakan dwi tunggal yang utuh. Keserasian antara isi dan bahasa
sesuatu bahan bacaan mencerminkan keindahan saerta kemanunggalannya.
Post a Comment for "Pembelajaran Membaca Intensif"